Rabu, Juli 02, 2008

Alternatif Mempercantik Dinding


Pemakaian wallpaper bukan melulu untuk urusan estetika. Kertas dinding ini punya kelebihan yang tak dimiliki cat tembok. Untuk pemasangan, serahkan pada ahlinya agar kertas dinding awet hingga bertahun-tahun. Selain itu, pilih yang terbebas dari racun.

Banyak alasan orang untuk melapisi dinding rumahnya dengan kertas pelapis dinding alias wallpaper. Salah satunya, untuk mendapatkan kesan dinding yang lebih ekspresif. Corak, motif, dan warna wallpaper sangat beragam sehingga membuat dinding terlihat lebih hidup.
Sama halnya dengan dunia mode, wallpaper pun mengenal tren yang disesuaikan dengan gaya rumah. Untuk rumah klasik, misalnya, bisa dipilih motif Victorian seperti bunga-bunga. Sebaliknya, untuk rumah minimalis, pilihan yang pas adalah warna gelap seperti abu-abu. Sementara jika rumah Anda bergaya Oriental, warna yang bernuansa gold merupakan pilihan jitu. "Wallpaper dengan gaya Oriental sekarang sedang menjadi pilihan nomor satu," ungkap Harijadi A. Yosdhi, Managing Director PT. Aneka Papera Indah.
Mahalkah memasang wallpaper? Dulu memang harganya lumayan tinggi, tetapi sekarang di pasaran banyak dijual wallpaper dengan harga yang lebih murah. Harijadi pun menegaskan, salah kalau orang berangapan memasang wallpaper lebih mahal dibandingkan memakai cat biasa. Kata Harijadi, ketahanan wallpaper bisa sampai 10 bahkan 15 tahun. "Paling banter 8 tahun, deh. Sementara cat hanya tahan 2 tahun. Kalau mau dicat ulang harus dikerok atau diamplas dulu. Biaya yang dikeluarkan jadi lebih besar.Belum lagi ruangan jadi kotor dan berdebu. Sementara wallpaper, dalam sehari sudah bisa dipasang dan tidak berbau."
Dari segi harga, harga wallpaper yang paling murah sekitar Rp 12 ribu/meter hingga ratusan ribu rupiah. Meski sepintas terlihat mahal sehingga perlu menguras kocek lebih dalam, kertas pelapis dinding juga punya fungsi lain, yaitu menutupi retak-retak rambut di dinding, yang tidak bisa dilakukan oleh cat dinding biasa. Selain itu, kertas ini juga bisa dipakai untuk menutupi dinding yang tidak rata pengerjaannya.

SYARAT KHUSUS
Satu hal yang perlu diwaspadai saat memilih wallpaper adalah soal kandungan bahan berbahayanya. "Pilih yang pencair tinta atau lapisannya berbahan dasar waterbase. Jadi, meskipun dipasang di kamar anak-anak, tidak berbahaya dan aman dipegang," saran Harijadi.
Agar mendapat hasil terbaik, ia juga menyarankan, jangan langsung memutuskan membeli wallpaper di satu tempat. "Bandingkan dengan wallpaper lain di beberapa tempat atau lihat di beberapa situs internet."
Ada syarat tertentu saat menempel wallpaper. "Kalau dinding baru, biarkan keringatan dulu (atau berembun). Biasanya dinding baru disiram air beberapa kali agar berembun. Selain hasilnya bagus, juga untuk meminimalis retak rambut. Untuk dinding yang kering dan rata tak perlu diplamir dulu, kecuali wallpaper produk China, dindingnya harus diplamir dulu."
Perhatikan dengan seksama pola/motuf wallpaper yang akan dipasang. "Kalau tukang, sih, sudah biasa memasang. Sebaiknya memang memakai tukang agar hasilnya optimal supaya tidak menggelembung atau garis pemisahnya tidak kelihatan. Salah memasang malah menambah biaya lagi." Soal perawatan? "Cukup bersihkan dengan lap basah jika berdebu," kata Harijadi. .
Noverita K. Waldan
Lokasi & koleksi wallpaper: PT Aneka Papera Indah, Jl. KH. Hasyim Ashari No. 46A-B, Roxy, Jakarta (021 6322483, 631 6655, www.anekapaperaindah.co.id).

Tergantung Pemasangan
1. Sebelum membeli wallpaper, siaplah menerima konsekuensi pemakaian untuk jangka panjang.
2. Untuk ruangan kecil, sebaiknya pilih wallpaper dengan garis horisontal agar ruangan terlihat besar. Jangan terlalu banyak motif karena terkesan ramai dan menambah sempit.
3. Kalaupun ingin bermotif, pakai yang jaraknya jarang-jarang atau hanya di satu dinding saja. Misalnya, di bagian kepala tempat tidur.
4. Wallpaper yang tahan lama sangat tergantung pemasangan. Jangan sampai terkena rembesan/bocoran air karena lama-lama bisa mengelupas.
5. Cocokkan dengan furnitur.

Selasa, Juli 01, 2008

Rumah Sekaligus Sebagai Tempat Usaha

Perlu usaha khusus agar bisa sukses merombak rumah tinggal menjadi rumah sekaligus tempat usaha. Karena menyatu dengan tempat tinggal, maka pembagian ruang menjadi penting.


Sungguh tak mudah merenovasi rumah. Terlebih jika tujuannya mengubah rumah sekaligus menjadi tempat usaha. Riri mengalami kepusingan yang sama saat ingin membuka salon di rumahnya. Ia lalu meminta bantuan Aggie Dewi dan Nadia Erithiany, keduanya arsitek dari Banco. Menurut Nadia, karena ada penyatuan dua fungsi di satu bangunan, yang paling penting adalah pembagian ruang yang efisien. "Harus dibicarakan dengan jelas, ruang mana saja yang tetap pada posisinya dan mana yang perlu ditambah," jelas Nadia.

Selain itu konsep rumah pun harus direncanakan matang. "Kita sengaja memilih konsep minimalis, karena selain sedang tren, kebetulan penghuninya pun hanya dua orang, yaitu Riri dan putranya," kata Nadia. Karena konsepnya sudah jelas, proses selanjutnya menjadi lebih mudah, termasuk ketika memilih furnitur yang sesuai. "Karena konsep rumahnya minimalis, Riri bisa memilih furnitur yang simpel dan praktis," tutur Nadia yang menyarankan si pemilik rumah untuk mengontrak rumah lain sementara rumahnya direnovasi.

Lalu, yang tak kalah pentingnya adalah konsep rumah tumbuh atau perluasan ruangan. "Misalnya, rumah salon ini. Pemiliknya ada rencana pengembangan ke atas. Jadi, ruang pribadi di lantai bawah, bisa pindah ke lantai atas. Tanpa perlu membongkar lagi karena sudah dipersiapkan sejak awal."

Sepintas, dari luar rumah seluas 120 meter persegi yang terletak di perumahan Pondok Kelapa Indah, Kalimalang, Bekasi, ini terlihat seperti rumah minimalis yang memang sedang tren saat ini. Sama sekali tak tampak seperti tempat bisnis. Begitu kita masuk ke ruang tamu, aura usaha sangatlah terasa. Terlihat beberapa kursi salon berwarna hitam yang tersusun rapi, alat pengering, dan gunting. Penempatan perabot yang pas, membuat salon ini terasa homey. "Ini cocok dengan yang saya inginkan, yaitu salon dengan kesan rumah," tutur Riri.

Manis & Simpel
Di sebelah salon, dipisahkan dinding, terletak kamar tidur dan kamar anak, serta kamar mandi. "Jadi, kalau saya ingin ke rumah tinggal buka pintu masuk salon dan jalan ke sebelah," jelas Riri. Untuk membedakan antara rumah dan salon ada pintu besi berwarna hitam yang posisinya terletak di depan rumah. Tak lain maksudnya agar pemilik rumah bebas hilir mudik sehingga tak akan terlihat tamu salon.

Sementara itu, ruang servis seperti dapur, ruang makan, kamar dan kamar mandi pembantu serta ruang cuci dan gudang ada di lantai atas. Untuk menuju ke lantai atas menggunakan tangga besi yang mungil. Di bawah tangga diletakkan dua kursi dan meja. Ini dipakai untuk duduk-duduk santai.

Kesan homey juga lahir dari taman di depan dan belakang rumah. Beberapa tanaman air dan lidah buaya diletakkan di belakang rumah bersebelahan dengan ruang pijat. Begitu juga dengan ruang resepsionis berdekatan dengan ruang tunggu. Warna cokelat mendominasi ditambah tiga buah lampu gantung. Manis dan simpel!

Agar Teras Sejuk, Pilih Kolam Hingga Anggrek

Fungsi teras depan ternyata tak sepele. Bagaimana mengubahnya agar sejuk?

Rumah tanpa teras? Rasanya kurang lengkap. Jadi, berapapun sisa tanah yang ada, usahakan membuat teras, minimal teras depan. Syukur masih memungkinkan dibuatkan
teras belakang atau teras samping.

Teras merupakan "ruang transisi" antara ruang luar dan ruang dalam. Nah, ruang transisi inilah yang akan membuat siapapun yang ingin masuk ke ruang dalam diantar atau dimediai teras, sehingga membuat hatinya lebih bisa diterima. Ada rasa welcome. Pun ramah dan bersahabat.

Sekurang-kurangnya ada 2 hal yang patut dipertimbangkan untuk membuat teras. Yang pertama menyangkut kegiatan yang sering dilakukan di teras. Itu sebabnya, teras depan berbeda fungsi dengan teras belakang atau teras samping. Teras depan merupakan ruang untuk menyambut tamu. Sang tamu dipersilakan masuk ke ruang tamu. Namun, ada kalanya tamu justru lebih memilih dan suka berada di teras depan. Tamu demikian biasanya sahabat karib, yang kepingin bincang-bincang santai di teras depan.

Sementara itu, teras samping atau teras belakang sifatnya lebih pribadi, tertutup dari keramaian. Biasanya dipakai duduk-duduk menikmati suasana rileks. Melepas lelah dari kepenatan kerja seharian sembari minum kopi plus nyamikan ringan.

Yang kedua, perhatikan kondisi fisik, terutama berkaitan dengan cahaya matahari. Rumah yang menghadap ke Timur, membuat penghuni leluasa menyambut terbitnya sang surya. Duduk sebentar di teras depan menyongsong matahari bisa menjadi pilihan kegiatan yang mengasyikkan.

Namun, bila rumah menghadap ke Barat, sering membuat penghuni mengeluh panas. Duduk di teras depan masih terasa panas. Boleh dibilang kurang nyaman. Tapi, inilah tantangan bagi Anda yang memiliki rumah menghadap ke Barat. Nah, bagaimana "merekayasa" agar teras depan bisa asri dan menyulapnya menjadi sejuk?

1. RELIEF DAN KOLAM
Salah satu cara untuk membuat teras sejuk, sekalipun rumah menghadap ke Barat, adalah relief. Bisa di sebelah kiri atau kanan tembok. Buat relief sealami mungkin, sehingga terkesan berada di kawasan pegunungan. Misalnya relief bercorak stalagnit vertikal, kesan yang ditimbulkan teras depan menjadi tinggi dan terasa asri bila ditambah air terjun/air mancur.

Ada juga relief bergaris vertikal dikombinasikan dengan pot batu-batuan bercorak abstrak. Pada relief, diberi beberapa tanaman hias, misalnya soka, sirih gading, kadaka, krisdoren, krokot, pakis, andang laut, ataupun suplir. Silakan pilih sendiri sesuai selera. Dengan begitu, teras pun akan tampak anggun, karena penataan aneka tanaman tersebut yang sangat serasi.

Relief dengan air mancur menampilkan suasana sejuk. Guyuran air turun mengalir sampai ke kolam. Bentuk kolam sengaja didesain sealami mungkin, sehingga sepadan dengan relief di dekatnya. Pada kolam ikan, tanami tanaman air. Beberapa jenis tanaman air bisa menjadi pilihan, antara lain lotus, teratai, kana air, apu-apu, melati air. Atau yang lagi ngetren adalah Cipyrus papyrus yang berasal dari sungai Nil yang berdaun unik dekoratif. Bentuknya jurai kuda yang tumbuh dari satu tangkai yang panjangnya sampai 2 meter lebih.

TANAMAN HIAS DAUN
Bila Anda berniat membuat tamu di teras depan jadi betah, tambahkan beberapa tanaman hias daun. Pilih tanaman hias daun yang daunnya berwarha hijau. Begitu masuk teras depan, tamu akan diantar oleh hijaunya daun-daun tanaman, sehingga merasa diterima oleh tuan rumah.

Tidak harus beli tanaman hias daun yang harganya selangit. Pilih saja tanaman hias daun yang gampang diperoleh dan mudah dirawat, tapi tampilannya tetap oke. Contohnya, tanaman dari keluarga Araceae, seperti sri rejeki (Aglaonema sp), kuping gajah (Anthurium sp), sirih belanda (Scindapsus sp), dieffenbacia, monstera, atau philodendrum.

Boleh juga Anda pilih tanaman dari keluarga Polypodiaceae, seperti suplir (Adiantum sp), kadaka (Asplenium sp), nephrolepis, atau pteris. Hanya saja, perawatan tanaman keluarga ini sedikit membutuhkan perhatian. Tekun dan rajin menyiram, menjemur sebentar, dan memupuk setiap 3 bulan sekali.

TANAMAN HIAS BUNGA
Bagi Anda yang menyukai kehangatan, barangkali butuh kombinasi dengan kehadiran bunga berwarna-warni. Anda bisa memilih beberapa tanaman hias bunga yang kini sedang digandrungi banyak orang:

1. Euphorbia
Bunganya sungguh unik. Ia punya empat kelopak yang membentuk segi empat. Tumbuh beberapa kuntum dalam satu tangkai yang panjang. Yang lebih menarik, warnanya bermacam-macam mulai dari merah, merah jambu, pink tua, kuning sampai kuning keputihan, atau kuning pucat. Akan lebih cantik jika didesain satu pot terdiri dari beberapa warna bunga. Daunnya berujung oval dengan panjang sekitar 3-4 cm. Lazimnya batang euphorbia punya banyak duri. Tanaman ini cukup tahan terhadap sinar matahari.

2. Kamboja Jepang (Adenium obesum).
Termasuk tanaman semak, tingginya kurang dari 1 meter. Punya batang unik, berbengkok-bengkok "menggeliat", dan banyak cabangnya. Daunnya berkelompok rapat pada ujung ranting, dan bertangkai daun agak panjang. Helaian daun memanjang berbentuk lanset. Kalau dulu hanya dikenal kamboja Jepang berbunga merah atau putih, namun sekarang sudah banyak motifnya.

Contohnya, ada warna bunga merah darah polos, ada pula perpaduan merah dengan merah muda, atau perpaduan merah darah dengan putih. Sebagai tanaman hias, biasanya kamboja Jepang ditanam dalam pot. Lalu diposisikan di teras depan, kadang sengaja ditaruh di ruang tamu, atau di meja makan.

3. Anggrek
Anda pecinta anggrek? Tak ada salahnya menanam anggrek bulan di teras depan. Bunga ini tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan bercabang. Tangkai bunganya variatif sekitar 15-100 cm. Jumlah bunga setiap tangkai berbeda-beda berkisar antara 3-25 kuntum. Yang khas dari anggrek bulan adalah ia mempunyai 3 calyx (sepal daun bunga), 3 corolla (petal daun mahkota bunga), dan 1 gonystenium (putik dan benang ari bersatu). Selain memiliki calyx, corolla, dan gonystenium, bunga ini kaya warna, dari putih, putih kekuning-kuningan, ungu, merah, sampai kombinasi warna-warna lain bergantung jenisnya. Adapun mekarnya bunga secara bertahap, mulai bagian pangkal hingga ujung tandan. Periode mekar berlangsung lama antara 1 - 4 minggu.